HarianNusa, Mataram – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) Republik Indonesia (RI) memperpanjang masa pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun Ajaran 2023/2024.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. H.Aidy Furqan mengungkapkan, pihaknya menyambut baik perpanjangan masa pendaftaran IKM ini.
Aidy menjelaskan, bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka sudah diterapkan sejak 2021 lalu. Terutama pada piloting program sekolah penggerak, dan sekolah pusat keunggulan untuk di SMK. Namun pada saat itu jumlahnya belum menyebar. Sekolah penggerak sendiri keberadaannya masih hanya di Lombok Timur dan Kota Bima.
"Nah sekarang di setiap kabupaten/kota sudah ada meskipun jumlahnya masih dua atau empat. Jadi jumlah pelaksana IKM itu menjadi semakin meluas," ujarnya.
Aidy mengungkapkan, Dikbud NTB terus melakukan koordinasi dengan direktorat terkait baik direktorat SMA, SMK dan SLB. Pihaknya juga terus mendorong sekolah mendaftarkan diri untuk segera mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Dari laporan yang diterimanya, sudah 300 sekolah yang telah mendaftar IKM. Dengan demikian, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada sekolah pelaksana IKM yang baru dengan didampingi sekolah pelaksana IKM yang lama.
"Dikbud Provinsi nantinya melakukan pendampingan kepada sekolah pelaksana IKM yang baru bersama sekolah pelaksana IKM yang lama. Jadi nanti polanya kita sanding-sandingkan," ungkap Aidy Furqan saat ditemui di Kantornya, Senin, (10/4/2023).
Sekolah yang mendaftar IKM ini nantinya akan mengikuti berbagai agenda sosialisasi dan workshop terkait Implementasi Kurikulum Merdeka ini.
"Nanti narasumbernya bisa menghadirkan para guru penggerak yang sudah menerapkan IKM dalam mata pelajarannya," ujarnya.
"Saya berharap pada pra pendaftaran tahun pelajaran 2023/2024 yang digelar serentak se NTB pada Selasa, (11/4/) ini, sekolah-sekolah sudah banyak yang menerapkan IKM pada tahun pelajaran baru," imbuhnya. (03)
ket.foto:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan. (Istimewa)