Mataram – Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, menuturkan, bahwa dalam prinsip ekonomi, Industrialisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus ditentukan.
Dengan asumsi dasar bahwa produksifitas di sektor industrialisasi, tidak akan memungkinkan memunculkan kesejahteraan dan kemakmuran, jika mengalami kelebihan tenaga kerja.
Hal ini disampaikan Bang Zul, sapaan akrabnya, saat menghadiri acara Dialog Publik yang diselenggarakan DPD KNPI NTB, mengusung tema, Industrialisasi Untuk NTB Gemilang, Kamis (18/05).
“Jadi industrialisasi harus full efisien dalam keseimbangan ekonomi kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pria akrab disapa Bang Zul ini menyebut, sesuai data statistik, NTB masuk salah satu dari tujuh provinsi se Indonesia, yang dinilai sebagai provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Sehingga, menurut Bang Zul, dalam hal mempertahankan statistik tersebut, perlu adanya pendekatan yang tidak hanya berbicara proporsi dalam sektor industrialisasi. Namun bagaimana melakukan pendekatan yang terstruktur dengan baik dari pemerintah.
Selain itu, Bang Zul mengingatkan bahwa industrialisasi tidak hanya menyangkut proporsi. Tapi bagaimana mempelajari dan menerapkan pendalaman struktur industrialisasi. Salah satu hasil dari industrialisasi di NTB sebut Bang adalah tanaman kelor.
Kini tanaman ini bisa diolah menjadi produk berbagai varian. Seperti Teh Kelor dan Shampoo Kelor. “Tadinya kita jual tanaman dan buah kelor. Tapi kini menjual Teh Kelor. Ini yang saya sebut industrialisasi ala eropa. Dengan kata lain, revolusioning economic,” jelasnya. (03)
Ket. Foto:
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah (tengah) dalam acara dialog publik bersama DPD KNPI NTB. (Istimewa)