Mataram – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mempertahankan produktivitas pertanian ditengah makin menyempitnya lahan pertanian produktif di wilayah NTB. Salah satu upaya yang dilakukan Distanbun NTB adalah dengan meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian.
“Dengan makin menyusutnya lahan pertanian kita, salah satu startegi yang kita lakukan adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Yang tadinya hanya satu kali panen, bisa jadi dua, tiga, empat kali panen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, H. Fathul Gani, Selasa, (23/5/23) di Mataram.
Namun demikian dikatakan, tidak semua lahan pertanian bisa dilakukan peningkatan masa tanam. Hanya areal pertanian dengan pengairan yang bagus saja, memiliki irigasi tersier premier maupun tersier sekunder.
“Kalau yang memiliki pengairan dari curah hujan saja ga mungkin kita paksakan tanam lebih dari satu kali,” ujarnya
Produksi pertanian NTB pada Tahun 2023 di Triwulan pertama ini mencapai 629 ribu ton. Jumlah ini meningkat dari triwulan pertama pada tahun 2022 lalu yang sebesar 546 ribu ton. “Ada peningkatan 83 ribu ton,” tuturnya.
Gani yakin, Provinsi NTB dapat mencapai target 1,35 juta ton produksi pertanian.
“Alhamdulillah saya optimis kita bisa mencapai target 1,35 juta ton kalau melihat cuaca yang sangat bersahabat di NTB ditengah fenomena lalina dan iklim kemarau ini,” optimisnya. (03)
Ket. Foto:
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, H. Fathul Gani. (Istimewa)