Megawati Absen Hadiri Upacara di Istana, Tapi Tetap Simbolik
garisberita.com – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kam hari ini absen dalam upacara HUT ke‑80 RI di Istana Merdeka. Namun menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, ini bukan karena alasan khusus melainkan lantaran beliau memiliki tradisi sendiri: merayakan kemerdekaan bersama kader di Sekolah Partai PDIP yang merupakan ritual tahunan partai.
Meskipun tidak hadir, Megawati tetap menyempatkan diri ke Istana pada Sabtu untuk mengukuhkan Paskibraka dan menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo serta Menteri Sekretaris Negara. Ini bukti bahwa kedekatan dan komunikasi politik tetap terjaga, walau tidak secara seremonial hadir saat upacara utama.
Pegangannya tegas—tidak hadir secara fisik bukan berarti tidak ada dialog. Hasto menegaskan bahwa komunikasi strategis antara Megawati dan Prabowo berjalan dengan baik, dibarengi saling percaya yang dibuktikan lewat posisi Megawati di BRIN dan BPIP.
Peluang Pertemuan: Usai Agenda Nasional, Komunikasi Tetap Terbuka
Adi, Hasto menyebut, kesempatan bertemu antara Megawati dan Prabowo akan terbuka setelah agenda-agenda nasional selesai. Momentum seperti HUT RI bisa jadi pintu masuk, namun bukan berarti harus terjadi di Istana. Semua bergantung pada waktu yang tepat dan pemimpin itu sendiri yang akan atur pertemuan.
Megawati disebut memiliki komunikasi intens dengan Prabowo, terutama soal visi bangsa, seperti pangan, energi, dan kedaulatan ekonomi—nilai yang pernah digandeng saat Pilpres 2009. Hasto optimis bahwa hubungan ini akan dikembangkan demi kemajuan bangsa.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan memastikan belum muncul rencana pertemuan resmi antara kedua tokoh. Meskipun begitu, Hasto menekankan bahwa komunikasi masih berjalan baik sehingga potensi silaturahmi tetap ada.
Dinamika Politik: Absen Tapi Hubungan Politik Tetap Terjaga
Hasto menyampaikan bahwa posisi Megawati sebagai Ketua BRIN dan BPIP adalah bukti kepercayaan Prabowo terhadap tokoh bangsa ini. Ini mengindikasikan bahwa relasi politik tetap saling menghormati dan berdaya konstruktif untuk membangun.
Dalam kesempatan berbeda, Sufmi Dasco (Gerindra) menyebut bahwa peluang pertemuan tidak memungkinkan terjadi saat HUT karena Prabowo akan dinas ke India. Ini menunjukkan ada kendala teknis, bukan politik, yang menunda silaturahmi formal.
Dari sudut lain, Puan Maharani menyebut bahwa silaturahmi memang akan terjadi, namun bukan di momen HUT karena jadwal padat. Pesannya tetap sederhana: bukan soal agenda formal, tapi persahabatan dan diskusi tentang negara.
Penutup Reflektif
Absennya Megawati di Istana saat HUT ke‑80 bukan cerminan putus komunikasi, tapi lebih pada perayaan simbolik di level internal partai dan strategi politik yang lebih inklusif. Hasto menyatakan bahwa peluang pertemuan dengan Prabowo tetap terbuka, asalkan momentum tepat setelah agenda nasional selesai.
Ringkasnya
-
Megawati absen di Istana karena tradisi partai di sekolah PDIP, bukan karena konflik politik.
-
Hasto menjamin komunikasi dengan Prabowo tetap baik dan pertemuan tetap mungkin terjadi.
-
Agenda nasional seperti HUT RI menjadi momentum politis simbolik, tetapi silaturahmi bisa dilakukan juga di luar seremonial.