Kuwait Mundur Hadapi Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kecewa

Kejutan Pembatalan: Kuwait Mundur dari Laga Uji Coba di Surabaya

garisberita.com – Timnas Indonesia seharusnya melawan Kuwait di FIFA Matchday 5 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun, mendadak Federasi Sepak Bola Kuwait (KFA) memutuskan mundur secara sepihak, meski tiket telah terjual dan persiapan matang telah dilakukan. Perubahan ini disampaikan melalui surat resmi kepada PSSI.

Menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir, keputusan Kuwait itu mengecewakan secara mendalam. Ia menyebut bahwa mundurnya ini rawan dianggap sabotase, karena menjelang pertandingan sulit mencari pengganti yang setara.

PSSI tidak tinggal diam. Protes resmi dilayangkan ke KFA sekaligus dilaporkan ke AFC. Mariano Sarpriaan bahwa PSSI bahkan mempertimbangkan aspek internal federasi Kuwait sebagai alasan pembatalan mendadak tersebut.

Kekecewaan Patrick Kluivert: Tantangan Persiapan Terganggu

Pelatih Timnas, Patrick Kluivert, mengaku kecewa melihat Kuwait mundur saat skuad Garuda sudah dalam tahap akhir persiapan. Bagi Kluivert, pertemuan dengan tim Timur Tengah seperti Kuwait dan Lebanon sangat krusial demi menyesuaikan gaya lawan seperti Arab Saudi dan Irak, yang akan dihadapi pada Kualifikasi Piala Dunia.

Dalam konferensi pers, Kluivert menyatakan bahwa ancaman mental dan taktik yang diinginkan dari uji coba itu hilang:

“Pertama-tama, kami sangat kecewa karena Kuwait membatalkan dua minggu lalu. Sangat sulit menemukan lawan serupa lagi.”

Meski kecewa, Kluivert menekankan pentingnya memanfaatkan sesi ini sebaik mungkin:

“Tapi yang penting adalah bagaimana kita bermain. Itu kuncinya.”

Aksi Cepat PSSI: Taiwan dan Lebanon Siap Menggantikan

Tak mau waktu terbuang, PSSI segera mengatur opsi pengganti. Taiwan dipilih sebagai lawan baru untuk laga 5 September 2025. Dikatakan bahwa Taiwan bersedia bermain, dan duel ini sekaligus menjaga ritme persiapan Garuda menjelang Kualifikasi.

Sementara itu, laga kedua tetap melawan Lebanon sesuai rencana awal, yaitu pada 8 September di stadion yang sama.

Meski lawan berbeda gaya, Kluivert memastikan skuad tetap fokus dan siap:

“Gaya bermain berbeda, tapi fokus utama tetap terhadap proses dan performa tim.”