Sri Mulyani: Dana Desa Naik 100% Berkat Kopdes Merah Putih
garisberita.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja memberi kejutan menarik soal anggaran desa di RAPBN 2026. Meskipun dana desa resmi turun menjadi sekitar Rp 60 triliun, dengan adanya tambahan dana Rp 83 triliun untuk program Koperasi Desa Merah Putih, total anggarannya malah naik lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu. Wow, beneran? Yuk kita kupas lebih dalam.
Duitnya Makin Kuat—Anggaran Desa vs Dana untuk Kopdes Merah Putih
Sri Mulyani menjelaskan bahwa alokasi dana desa reguler untuk tahun 2026 hanya Rp 60 triliun, turun dari sekitar Rp 70 triliun di tahun sebelumnya. Awalnya, berita ini bikin banyak pihak khawatir anggaran desa bakal tergerus. Tapi ada kejutan di baliknya—dengan tambahan Rp 83 triliun untuk Kopdes Merah Putih, totalnya jadi naik lebih dari 100 persen.
Dana tambahan ini bukan ambil dari dana desa langsung, tapi dikucurkan lewat penempatan dana di bank-bank Himbara dengan suku bunga terjangkau. Artinya, tetap ada semangat memberdayakan desa tanpa masukin uang rakyat ke lubang hitam.
Skema Pembiayaan Kopdes—Detail Modal Supaya Gak Ngejadi Monster Baru
Pada 2025, Sri Mulyani telah menyuntikkan SAL (Saldo Anggaran Lebih) sebesar Rp 16 triliun ke bank-bank BUMN agar bisa menyalurkan pinjaman ke Kopdes Merah Putih. Ini jadi bagian dari program berbasis koperasi dan ekonomi lokal.
Selain itu, mekanisme penyaluran uangnya bukan asal kasih. Ada prinsip due diligence alias uji tuntas soal kapasitas tiap koperasi. Jika terjadi gagal bayar, pemerintah siap menangani lewat intercept—mengambil porsi dari Dana Desa atau DAU/DBH sebagai jaminan.
Kementerian Desa juga menegaskan dana desa bisa jadi jaminan pinjaman, tapi maksimal hanya 30% saja untuk menjaga agar pembangunan fisik desa tidak terganggu.
Kenapa Kenaikannya Dibilang sampai 100%?
Secara cepat:
-
Dana Desa 2025: ± Rp 70 triliun
-
Dana Desa 2026: hanya Rp 60 triliun (turun)
-
Tambahan Kopdes: Rp 83 triliun
-
Total anggaran desa + koperasi: lebih dari Rp 143 triliun—naik signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Sri Mulyani menegaskan ini bukan sekadar lip service. Program Kopdes Merah Putih bisa membangkitkan ekonomi desa, memperkuat rantai pasok lokal, hingga membuka lapangan kerja baru serta memperkuat partisipasi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Ini Bukan Beda Infrastruktur Biasa—Strategi Desanya Berbeda
Kopdes Merah Putih dibentuk untuk jadi pusat ekonomi desa dengan gerai sembako, apotek desa, layanan simpan pinjam, hingga logistik dan pergudangan. Sudah terbentuk lebih dari 80 ribu unit sejak diluncurkan Presiden Prabowo Subianto—ini bukan proyek basa-basi.
Sri Mulyani yakin dengan struktur koperasi yang sama-sama punya basis lokal, risiko ekonomi bisa terkendali. Jaringan Kopdes jadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi desa yang nyata.
Penutup – Dana Desa Melonjak dan Asa Kemandirian Desa
Singkatnya, Sri Mulyani memastikan bahwa anggaran desa tidak menyusut—justru naik lebih dari dua kali lipat jika Kopdes Merah Putih dihitung. Ini bukan sekadar angka, tapi juga simbol: desa lagi dibangkitkan, bukan ditinggal sendiri.
Yang namanya koperasi desa harus dikelola serius, transparan, dan akuntabel—biar dana yang ditanam bukan malah jadi beban. Semoga program ini benar-benar mengubah hidup rakyat desa, bukan sekadar headline di kota.