Spektakuler! UPH Festival 2025 Ajak Mahasiswa Baru Terus Berjuang hingga Lulus

UPH Festival 2025: Lebih dari Sekadar Sambutan, Ini Panggung Perjalanan

garisberita.com – UPH Festival 2025 kembali hadir menyambut mahasiswa baru di tiga kampus utama—Lippo Village, Medan, dan Surabaya—dengan konsep hangat sekaligus aspiratif. Festival ini bukan sekadar selamat datang, tapi momentum penanaman semangat untuk terus berjuang hingga wisuda.

Mahasiswa baru dibekali mentoring, sesi fellowship dengan dosen, dan pengalaman yang mendekatkan mereka dengan komunitas kampus di hari-hari awal perkuliahan. Hal ini penting agar mereka tidak hanya cepat adaptasi, tapi juga punya semangat yang tahan lama.

Mentoring & Fellowship – Fondasi Semangat Akademik dan Sosial

Rangkaian UPH Festival menghadirkan mentoring dari kakak tingkat dan fakultas, serta fellowship santai dengan para dosen. Kegiatan ini membangun ikatan personal yang membantu mahasiswa baru merasa “gak sendirian” dalam perjalanan akademik.

Pendekatan ini memperkuat budaya kampus: kolaborasi, saling mendukung, dan tidak takut untuk bertanya. Banyak yang menyebut bahwa dukungan semacam ini jadi penentu agar mahasiswa bertahan dan tumbuh justru bukan sekadar bertahan secara akademik saja.

Founder’s 5K Run – Lari Simbolis Sampai Lulus

Salah satu titik klimaks festival adalah pelaksanaan Founder’s 5K Run, yang diikuti mahasiswa baru bersama civitas akademika dan pimpinan UPH. Acara lari ini bukan hanya soal fisik—tapi simbolik: lari ini mengajarkan bahwa perjuangan akademik adalah lintasan panjang yang perlu komitmen.

Lari bersama jadi semacam ritual motivasi bahwa perjalanan kuliah adalah marathon, bukan sprint. Filosofi ini diharapkan melekat sebagai semangat pantang menyerah bagi mahasiswa di semester-semester mendatang.

Seminar dan Inspirasional: Bentengi Pikiran dan Karakter

UPH selalu mengundang tokoh inspiratif melalui Seminar Distinguished Guest Speaker (DGS). Tema tahun lalu mengarahkan peserta untuk bijak memanfaatkan teknologi, terutama AI, tanpa kehilangan rasa ingin tahu dan etos kerja. Tokoh seperti Dr. Mochtar Riady, Timothy Utama, dan Eden Steven menjadi inspirasi generasi baru.

Acara seperti ini tidak hanya memberi wawasan, tapi juga membuka pandangan bahwa perkuliahan perlu digali lebih dari sekadar materi. Ini soal menemukan potensi, mengasah spiritual, dan siap bertahan di era digital yang penuh tantangan.

Campus Life, Kreativitas, dan Semangat Komunitas

Lebih dari kegiatan formal, festival menyuguhkan Campus Life Introduction, pameran UKM/UKM, bazar kreatif, penampilan konservatori musik, hingga game antar fakultas. Ini bukan sekadar hiburan—tapi cara membangun komunitas, rasa bangga, dan rasa memiliki terhadap kampus.

Kegiatan ini juga jadi pemicu agar mahasiswa baru antusias terlibat di luar akademik, membentuk jaringan sosial dan skill yang penting untuk kehidupan kampus.

Penutup

Kesimpulan: LPH Festival 2025 Awali Perjalanan Mahasiswa dengan Semangat Berjuang

UPH Festival 2025 bukan sekadar seremonial, tapi panggung nyata untuk menanamkan tekad, karakter, dan komunitas. Dari Mentoring hingga 5K Run—semua mengokohkan pesan: mahasiswa baru harus terus berjuang hingga titik finis, yaitu kelulusan.

Harapan: Semoga Semangat Ini Bertahan Selama Perjalanannya

Diharapkan aura festival ini tetap menyala di semester-semester berikutnya. Semoga mahasiswa terus termotivasi, tidak goyah saat tantangan menerpa, dan menjadikan nilai internal festival seperti kolaborasi, kepekaan spiritual, dan ketangguhan sebagai landasan berprestasi.