Ribuan Buruh Rokok Gudang Garam Kena PHK Massal: Viral, Ini Faktanya
garisberita.com – Kabar viral soal ribuan buruh rokok di PT Gudang Garam yang kena PHK massal bikin keprihatinan besar. Buruh was‑was karena efisiensi ketat, tekanan cukai tinggi, sampai serbuan rokok ilegal. Apa sebenarnya penyebabnya? Yuk kita kupas tuntas!
Alasan Efisiensi dan Tekanan Fiskal Hantam Industri Rokok
1. Cukai Rokok Makin Tinggi dan Bebankan Industri
Ketua FSP RTMM SPSI, Sudarto AS, menyebut hampir semua pabrik SKM (Sigaret Kretek Mesin) dan SPM (Sigaret Putih Mesin) sedang melakukan efisiensi karena cukai yang melonjak 10% per tahun. Rokok legal jadi mahal, dan rokok ilegal makin merajalela, bikin daya saing industri tembakau nasional menurun.
2. Gudang Garam Turunkan Serapan Tembakau Lokal
Di Temanggung, Gudang Garam yang sebelumnya menyerap 7.000–8.000 ton tembakau, kini berhenti total membeli bahan baku. Kondisi ini sangat berdampak bagi petani dan industri lokal.
3. Konsekuensi PHK dan Ketidakpastian Industri
Efisiensi produksi akhirnya berujung pada PHK, yang bikin ribuan buruh terancam kehilangan pekerjaan, meski manajemen menyebut ini langkah sulit demi bertahan.
Viral di Medsos: Berapa Jumlah Buruh yang Kena PHK?
1. Klaim PHK Massal Secara Sepihak
Di Tuban, sempat viral kabar PHK sepihak terhadap 27 buruh di pabrik Gudang Garam mitra PT Merdeka Nusantara. Kejadian ini menyedot simpati publik.
2. Klarifikasi dari Perusahaan dan Disnakerin
HRD MN menegaskan tidak terjadi PHK massal—melainkan efisiensi berdasarkan evaluasi kinerja, disertai pemenuhan hak pekerja. Disnakerin Tuban juga memastikan PHK tersebut sah dan perjanjian bersama telah dipenuhi.
3. Bea Cukai Angkat Isu Rokok Ilegal
Bea Cukai Bojonegoro ikut menyoroti alasan efisiensi ini dilatarbelakangi kalah bersaing dengan rokok ilegal, dan pihaknya memastikan akan menindak pabrik jika terbukti.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Gelombang PHK Ini
1. Risiko Sosial dan Ekonomi Buruh
Kemenaker sebelumnya memperingatkan potensi PHK hingga jutaan pekerja jika kebijakan rokok makin ketat—terutama bagi industri padat karya seperti ini.
2. Makin Meluasnya Ancaman PHK Massal
Sepanjang awal 2025, PHK massal mereda di berbagai sektor. Data dari Partai Buruh mencatat sekitar 70.000 buruh kehilangan pekerjaan di 80 perusahaan saja. Angka ini jauh lebih besar dari laporan pemerintah.
3. Resah akan Kelangsungan Hidup dan Industri
Riset dan data serikat menegaskan bahwa buruh sektor tembakau—yang sebagian besar adalah kepala keluarga—terancam kehilangan mata pencaharian, memperparah risiko sosial maupun ekonomi.
Penutup – PHK Massal di Gudang Garam Bukan Sekadar Angka
Viral-nya kabar PHK buruh Gudang Garam bukan isu ringan. Ini sinyal bahaya bagi stabilitas ekonomi regional, memberi pelajaran bahwa kebijakan fiskal dan regulasi industri tak bisa abaikan dampak sosial. Harapan tetap ada: semoga ada langkah mitigasi dari pemerintah dan dialog konstruktif antara buruh, perusahaan, dan regulator.